Salah satu pilar utama fungsi sekolah adalah fungsi Pendidikan, disamping fungsi pengajaran dan pelatihan. Secara kelembagaan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan muridnya melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang tinggi yaitu, Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Di sisi lain, kehidupan remaja pada usia tingkat SMP, terutama tingkat SMP sangatlah rentan terhadap penyalahgunaan obat-obat terlarang, tawuran, pergaulan bebas dan permasalahan remaja lainnya. Namun, persoalan yang paling mendasar dari penyelenggaraan pendidikan di jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah kenyataan bahwa proses pembelejaran terlalu berorientasi kepada penguasaan materi pembelajaran, dan bukan dari makna atau nilai yang dikandungnya. Artinya, model pengajaran yang diterapkan selama ini cenderung terlalu banyak berteori dan tidak terkait dengan lingkungan. Akibatnya, murid tidak mampu menerapkan apa yang dipelajarinya di sekolah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan seakan-akan tercabut dan terasingkan dari lingkungan kehidupan masayarakatnya sendiri dan acapkali menghasilkan angkatan kerja yang tidak produktif atau bahkan menganggur.
Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi: Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam rangka. Menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
Inilah salah satu faktor penentu yang memicu munculnya penyimpangan tingkah laku yang mengganggu ketertiban dan ketentraman keluarga, masayarakat, bangsa dan negara. Salah satu jalan keluar yang dicoba diterapkan di SMP Islam Terpadu Adzkia Sukabumi untuk membenahi pendidikan ialah konsep penyelenggaraan pendidikan berbasis luas kecakapan hidup ( broad based education-life skill). Konsep ini mengandung pengertian bahwa pendidikan harus mampu mewadahi berbagai kebutuhan masyarakat luas dengan dukungan keikutsertaan masyarakat dan penguasaan mata pelajaran bukan lagi menjadi tujuan utama pengajaran, melainkan sarana untuk menanamkan nilai kehidupan dan menumbuhkembangkan kecakapan hidup.
Kondisi kerja intern sekolah sangatlah menentukan keberhasilan tercapainya tujuan Visi dan Misi pendidikan SMP Islam Terpadu Adzkia. Dimana fungsi dan proses pengajaran dan pelatihan menjadi fokus tanggung jawab koordinasi dan wewenang bagian Kepala Bagian Urusan Kurikulum, fungsi dan proses pembudayaan/pembiasaan merupakan fokus tanggung jawab bagian Kepala Bagian Urusan Kesiswaan SMP Islam Terpadu Adzkia beserta seluruh unsur pengelola program Ekstrakurikuler lainnya, agar apa yang kita cita-citakan dapat tercapai dengan baik ada dalam ridlo Allah SWT. Program Kerja Tahunan ini disusn sebagai langka perencanaan dan pengorganisasian dalam rangkaian awal manajemen urusan Kesiswaan pada Tahun Pelajaran yang akan berjalan. Program Kerja Tahunan berfungsi sebagai pedoman kerja bagi proses actuating (penggerakan), koordinasi dan controlling(pengawasan dan evaluasi) pada tahun kerja yang akan berjalan. Tentunya Program Kerja juga akan bermanfaat bagi proses perencanaan program, pengorganisasian dan pengawasan, program kerja pada tahun-tahun berikutnya. Penjadwalan disini maksudnya adalah penjadwalan petugas pelaksana Upacara Bendera yang dilaksanakan dua minggu sekali tiap hari Senin pagi dua pekan sekali dari pukul 07.00-07.30.
Petugas adalah dari murid SMPIT Adzkia setiap kelas untuk setiap kali Upacara Bendera. Penjawdwalan meliputi tugas kelas mana dan siapa saja nama-nama petugasnya untuk setiap jenis tugas. Harus ada persiapan dan pelatihan intensif bagi para calon petugas pelaksana upacara bendera secara keseluruhan. Pelatihan massal untuk petugas dapat dilaksanakan waktunya secara keseluruhan, baik waktu, tempat dan pembinanya, pada hari Ahad pagi atau hari libur lainnya. Program ini disajikan untuk siswa kelas 9 agar mereka dapat berkomunikasi dengan baik, berani dalam menyampaikan, pendalaman materi dsb.
Amaliyatut Tadris ini juga dikelompokkan setiap kelompok terdiri 1 pembimbing dengan tugas mengajar yang berbeda, setiap kelompok misalnya terdiri dari 9 orang ini maka yang 1 orang akan mengajar sedangkan yang 8 orang lagi akan menilai temannya yang sedang mengajar tentunya dengan indicator penilaian yang sudah di buat oleh kurikulum dan kesiswaan yang akhirnya akan mendapatkan nilai diatas KKM contohnya 7, apabila siswa tersebut kurang dari KKM maka akan diulang kembali 1 sampai 2 kali sampai mereka mencapai KKM. Target sasaran mengejar kelas 9 adalah adik kelasnya yaitu kelas 7 dan 8.
Sebagai bahan evaluasi kegiatan Pramuka SIT maka dengan ini kesiswaan mengadakan evaluasi kegiatan untuk bahan penilaian raport siswa. Untuk tahun pertama sebagai tahun pengkaderisasian maka kesiswaan akan mendatangkan guru Pramuka khusus dari DKR (Dewan Kerja Rangting) sebagai acuan latihan pramuka selama 1 tahun kedepan tentunya dengan arahan dan bimbingan kesiswaan, bagi pemenang dalam perlemboaan tersebut maka pihak sekolah akan memberikan penghargaan dan peserta tersebut akan di ikut lombakan pada acara Lomba Tingkat 2 yaitu Kecamatan.